ARISTA SAFITRI FATIN ........... NASYA SYA'BANIA AWANIS

Selasa, 21 April 2009

RA. Kartini

21 April diperingati sebagai hari Kartini atau hari emansipasi wanita yang diambil dari lahirnya RA. Kartini yang konon memperjuangkan nasib para wanita dengan bukunya yang terkenal “habis gelap terbitlah terang”.

Para saat sekarang ini wanita-wanita berlomba-lomba menjadi Kartini-Kartini baru, mereka dengan semangat meningkatkan karir, memperjuangkan status dan lain-lain demi disejajarkan dengan pria.

Dalam hal tersebut mungkin ada wanita yang berjalan benar dengan arti emansipasi yang sebenarnya yaitu tanpa mengesampingkan kodratnya sebagai wanita dan banyak pula wanita yang dengan lantangnya berbicara emansipasi sehingga kebablasan serta ada pula wanita yang pasrah dengan kodratnya.

Ada pengalaman menarik ketika saya sedang berangkat kerja naik Kereta Api Listrik (KRL), kita tahu sendiri bagaimana kondisi KRL di Jakarta apalagi pada jam-jam sibuk : padat, sesat, sumpek. Ketika saya dan teman-teman saya asyik duduk di KRL dari stasiun lain naik sekumpulan wanita kira-kira 6 orang, semuanya masih muda-muda, mereka asyik mengobrol, kebetulan mereka sedang membicarakan tentang peringatan hari kartini di sekolah adiknya, mereka asyik membicarakan tentang emansipasi yang intinya mereka sependapat bahwa mereka layak sejajar dengan pria. Setelah agak lama seseorang dari mereka berkata ”uuuhhh gak ada yang mau ngalah yaaaa sama wanita ??” dengan rawut mukanya cemberut, yang lain dengan kompak menjawab ”iya nih”.

Mendengar hal tersebut teman saya langsung dengan spontan menjawab ”katanya emansipasi wanita, kalau kalian mau disejajarkan dengan pria, yaa harus mau donk menggantikan peranan pria yaitu berdiri di atas KRL, sementara kami yang duduk, emang enak emansipasi”.

Terjadi perdebatan sengit antara teman saya dengan wanita-wanita tersebut, mereka mempertahankan argumen mereka masing-masing.

Kalau saya pribadi yang harus diperdebatkan adalah : ”dasar apa pemerintah menetapkan RA. Kartini sebagai pahlawan emansipasi wanita??”. sejenak kita menengok para pahlawan wanita yang sangat gigih berjuang demi negeri ini tanpa embel-embel mensejajarkan diri dengan pria, mereka berjuang ya berjuang tanpa pamrih disejajarkan dengan pria. Kita mengenai Nyut Nyak Dien dari Aceh, RA Dewi Sartika yang nota banenya berjuang juga terhadap kaum wanita, Cristina Martha Tiahahu dari Maluku bahkan Ibu Muslimah dari Belitong (Laskar Pelangi) yang mengorbankan segala sekampuannya untuk mencerdaskan anak bangsa.

Tanpa memandang remeh perjuangan dan rasa hormat saya pada RA Kartini

Tulisan ini mungkin hanya kebodohan saya saja.

3 komentar:

PETUALANGAN mengatakan...

ass,bagus pak cerita ibu kita kartini karena dia pahlawan wanita yang jadi insfirasi saya.

Sesuatu Yang Tertunda mengatakan...

satu hal dalam pemikiran ini yang masih nyangkut..! untuk di cari jawabannya..

entah atas pertimbangan apa, wanita indonesia mengidolakan kartini..

klo mo belajar sejarah yang benar, tentang pahlawan wanita Indonesia yang benar2 memperjuangkan Emansipasi Wanita, tanpa melupakan sisi kewanitaan dan keibuanya..

dia adalah Tokoh wanita Indonesia asal Aceh " Cut Nyak Dien & Cut Mutiah "...

silahkan cari Historis Nya..
dan bandingkan dengan historis RA. KArtini..!

jauh sekali..

jangan heran, kalau wanita Indonesia jadi Bingung dengan definisi wanita dan Emansipasi...

" hasil Dari pencarian literatur perbandingan RA.KArtini , Cut Nyak Dien & Cut Mutiah "

Wallahu'alam Bishowab..

Sesuatu Yang Tertunda mengatakan...

satu hal dalam pemikiran ini yang masih nyangkut..! untuk di cari jawabannya..

entah atas pertimbangan apa, wanita indonesia mengidolakan kartini..

klo mo belajar sejarah yang benar, tentang pahlawan wanita Indonesia yang benar2 memperjuangkan Emansipasi Wanita, tanpa melupakan sisi kewanitaan dan keibuanya..

dia adalah Tokoh wanita Indonesia asal Aceh " Cut Nyak Dien & Cut Mutiah "...

silahkan cari Historis Nya..
dan bandingkan dengan historis RA. KArtini..!

jauh sekali..

jangan heran, kalau wanita Indonesia jadi Bingung dengan definisi wanita dan Emansipasi...

" hasil Dari pencarian literatur perbandingan RA.KArtini , Cut Nyak Dien & Cut Mutiah "

Wallahu'alam Bishowab..